Cara Mengembalikan Penciuman Saat Flu

Cara Mengembalikan Penciuman Saat Flu

Anosmia merupakan kondisi dimana seseorang mengalami kehilangan kemampuan indera penciumannya. Hilangnya indera penciuman tentu saja akan mengganggu aktivitas sehari-hari seseorang, karena tidak bisa mencium bau-bauan.

Hilangnya indera penciuman juga akan berdampak pada indera perasa makanan. Karena dengan menghirup aroma makanan, akan berpengaruh besar dalam menentukan rasa makanan. Bila kondisi ini berlanjut hingga berkepanjangan, bisa saja akan menyebabkan menurunnya berat badan, dan yabh paling parah terjadi malnutrisi.

Meski di kebanyakan kasus penyakit anosmia hanya bersifat sementara, anosmia seringkali disebabkan oleh flu, dan akan hilang setelah flu sembuh.

Namun dibeberapa kasus anosmia dapat terjadi dalam jangka panjang, bahkan permanen. Anosmia permanen biasanya terjadi pada lansia.

Apabila Anda berumur dibawah 40 tahun tapi sudah mengalami Anosmia dalam waktu panjang merupakan gejala penyakit yang serius, sehingga perlu diperiksakan lebih lanjut kepada dokter.

Kami sarankan anda segera kunjungi klinik atau rumah sakit terdekat di kota anda. Atau bisa menanyakan ke dokter spesialis yang telah disediakan oleh sehatQ.com melalui via chat.

Penyebab Anosmia

Secara umum, anosmia dapat terjadi pada saat molekul kimia yang berfungsi menimbulkan bau terhalang untuk menempel pada ujung saraf pembau di hidung. Selain itu, anosmia bisa terjadi disebabkan adanya gangguan pada saraf hidung menuju otak.

Selain penyebab diatas, ada beberapa penyakit yang berkemungkinan menimbulkan anosmia, antara lain adalah:
  • Permasalahan yang terjadi pada dinding dalam akibat iritasi ataupun penumpukan lendir. Biasanya disebabkan oleh penyakit sinusitis, pilek, flu, dan rhinitis.
  • Penyumbatan atau hambatan yang terjadi pada rongga hidung. Biasanya disebabkan oleh kelainan tulang hidung, tumor, dan polip hidung.

Diagnosis Anosmia

Untuk mengetahui secara pasti terkait penyakit yang di derita pasien, dapat dilakukan diagnosis, sehingga pengobatan yang dilakukan dapat berjalan lebih efektif.

Diagnosis pertama yang akan dilakukan oleh dokter adalah melakukan terkait evaluasi riwayat medis dan pemeriksaan fisik pasien.

Pemeriksaan fisik yang dilakukan oleh dokter akan berfokus pada bagian hidung guna mendeteksi bila ada pembengkakan, peradangan, nanah, atau polip.

Jika dengan pemeriksaan fisik belum dapat diketahui, dokter akan melakukan pengecekan saraf otak dan kondisi mental pasien.

Selain pemeriksaan diatas, pasien dapat menjalani pemeriksaan lebih lanjut melalui:
  • MRI, yaitu bertujuan untuk mendeteksi adanya gangguan atau penyakit yang berhubungan dengan otak, biasanya pemeriksaan ini dilakukan jika pada fisik pasien tidak terdeteksi adanya gangguan pada hidung dan sinus.
  • CT scan, yaitu bertujuan untuk mendeteksi adanya gangguan sinus, tumor, atau patah tulang pada area hidung.

Pengobatan Anosmia

Biasanya, pengobatan akan dilakukan bergantung pada penyebab anosmia. Jika penyebab anosmia dapat ditemukan, maka penyakit anosmia kemungkinan besar dapat disembuhkan.

Metode pengobatan lainnya yang biasanya dilakukan adalah:
  • Operasi pengangkatan polip hidung. Apabila polip tidak diangkat akan mengganggu indera penciuman.
  • Pemberian antihistamin. Yang bertujuan untuk meredakan anosmia yang disebabkan oleh alergi.
  • Pembersihan pada rongga hidung.
  • Operasi perbaikan pada sekat rongga hidung.
  • Pembedahan endoskopik sinus atau ESS untuk membersihkan sinus dari peradangan.
  • Pemberian antibiotik untuk mengobati infeksi.

Belum ada Komentar untuk "Cara Mengembalikan Penciuman Saat Flu"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel